Fungsi Anggota Band
Worship Band adalah istilah spesifik yang merujuk pada band yang khusus memainkan lagu-lagu rohani. Pengertian Band (English) atau Ensemble (French), berarti “together”. Jadi, bermain musik dalam bentuk band artinya playing music together into one sound. Band juga sering disebut dengan Rhythm Section, beranggotakan pemain Piano, Gitar, Bass, dan Drum.
Function of Instruments in Rhythm Section
Drums : foundation of Rhythm, lead the Dynamics of Music (soft to loud)
Bass : foundation of Rhythm, Foundation of Harmony (decide Root, create Bass Lines)
Piano/Guitar : foundation of Melody and Harmony (play Chords, Rhythm Pattern)
Apa itu pengertian playing music together into one sound dan bagaimana cara mencapainya? Ada 7 hal yang harus “disamakan” agar benar-benar suatu band dapat dikatakan bermain musik dengan kompak, yaitu:
- Information and Interpretation of the Song
Setiap pemusik dan penyanyi harus punya informasi dan penafsiran yang sama dari suatu lagu yang akan dimainkan. Maksudnya, setiap anggota band (tanpa terkecuali, termasuk drummer) harus tahu melodi dari lagu dan juga form (urutan memainkannya). Selain itu, pemain piano, gitar, dan bass juga harus memiliki persepsi chord yang sama. Oleh karena itu, penting untuk semua anggota band mendengarkan referensi rekaman yang sama, dan jika ada partitur tentu mempermudah dalam menyamakan persepsi suatu lagu. - Pulse/Beat
Rhythm adalah fondasi dari suatu musik. Maka penting untuk tiap pemusik memiliki pulse atau “sense of beat” yang sama. Pulse yang sama akan memungkinkan tim tersebut dapat mengekspresikan berbagai “kalimat musik” dengan seirama dan dinamis. - Instrument Range
Setiap pemusik harus untuk memahami range (jangkauan nada) dari setiap instrument yang dimainkannya. Mengapa? Alasannya, karena setiap instrument memiliki best range untuk memainkan chord atau melodi. Dengan memahami hal ini, maka pemusik dapat memainkan instrumentnya dengan lebih kreatif dan artistik. Setiap pemusik juga harus paham bahwa instrument yang dimainkannya punya tugas masing-masing di daerah nada tertentu (kapling nada). Jangan sampai chord voicings “tabrakan”, dimana sering terjadi pada pemain piano dan gitar, karena pemahaman chord yang berbeda dan juga salah tempat dalam memilih posisi nada. - Frequency
Bermain musik dalam “satu frekuensi” yang sama, jika di-ibaratkan seperti radio, maka semua anggota band harus memilih channel yang sama. Maka, fokus kita waktu melayani Tuhan dalam musik adalah tentunya untuk menyembah Tuhan, konsentrasi tidak dipecah kepada hal lain, atau bahkan mencari keuntungan bagi diri sendiri. Selain itu, satu frekuensi juga mengandung arti, tiap anggota tim memiliki kesamaan attitude dan saling menghargai satu sama lain. - Level of Energy
Tiap pemusik umumnya memiliki level of energy yang berbeda, namun tiap anggota band sebenarnya saling “menularkan” energi, sehingga bila semua energi tersebut berakumulasi, ia akan memberikan “kekuatan” pada musik yang dimainkan, sehingga akhirnya musik itu bisa menyentuh jiwa dan roh, atau berdampak bagi pendengarnya. Jika terjadi ketimpangan level of energy, biasanya sulit untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Namun, jika ada pemain yang masih kurang, namun ia bersedia membuka diri, maka itu memungkinkan ia mendapat transfer of energy dari pemain yang memiliki lebih, sehingga akhirnya band tersebut juga bisa unity. - Level of Dynamics
Bermain musik dengan sentuhan artistik dan dinamis itu penting, khususnya kita jika ingin menyentuh aspek jiwa dan roh dari pendengarnya. Untuk mencapai level of dynamics yang lebar, maka pemusik harus menguasai penuh instrumentnya, dan memiliki teknik bermain yang memadai, karena hal ini berhubungan dengan good tone production. Bunyi instrument yang dimainkan dengan skillfully, pastinya akan lebih mampu menyentuh pendengarnya. - Listen Each Other
Kunci terakhir dari bermain musik yang kompak dan bersinergi, adalah “berinteraksi dan saling mendengarkan satu sama lain”. Bermain musik itu sebenarnya seperti berkomunikasi, yaitu ada aspek call and response, atau tanya jawab, atau berdialog. Oleh karena itu, dengarkanlah satu sama lain, lalu saling memberikan “kalimat musik” dan “ngobrol” sehingga musiknya menjadi “hidup”.